Senin, 03 Juni 2013

Studi: Pepohonan Bisa Buat Ibu Hamil Lahirkan Bayi Lebih Cerdas

Jakarta, Taman hijau yang penuh dengan pepohonan dapat mengurangi detak jantung dan mengurangi stres. Tak hanya itu, studi terbaru menemukan bahwa ibu hamil yang sering menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di taman dan menghirup udara alami pepohonan dapat meningkatkan kesehatan janinnya.

Menurut para peneliti dari Spanyol, menghabiskan waktu di ruang hijau selama kehamilan dapat membantu menghasilkan anak yang cerdas dan sehat, seperti dilansir Rodale, Selasa (4/6/2013).

Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis kebiasaan sekitar 2.400 wanita hamil. Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor lain, ditemukan bahwa ibu hamil yang menghabiskan waktu lebih banyak di daerah dengan banyak tanaman hijau dan pepohonan nantinya akan melahirkan bayi dengan berat lahir dan lingkar kepala yang lebih besar.

Temuan ini penting karena ukuran kepala yang lebih besar berhubungan dengan otak yang lebih besar dan nilai IQ pada tahun ke depannya. Mencegah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah juga akan mengurangi risiko memiliki penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin di kemudian hari.

Tidak hanya saat hamil, membiasakan anak untuk menghabiskan lebih banyak waktu di ruang hijau dan dikelilingi pepohonan, tanaman, dan bunga dapat membantu Anda dan anak lebih sehat, serta menstabilkan suasana hati.

Berikut 3 cara untuk mendapatkan lebih banyak manfaat dari ruang hijau dalam kehidupan Anda:

1. Lebih sering jalan-jalan keluar rumah
Jika biasanya Anda melakukan yoga di ruang tamu atau hanya makan di dapur, maka gantilah lokasinya. Banyak hal yang Anda lakukan di dalam rumah, namun sebenarnya bisa dilakukan di luar rumah.

Lakukan peregangan di halaman, makan malam di teras atau beranda, sambil merasakan udara luar dan menghirup udara dari pepohonan.

2. Sarankan pertemuan di luar
Jika Anda merasa saat bekerja atau meeting terlalu sering di dalam ruangan, cobalah meminta atasan untuk melakukan pertemuan di luar ruangan.

Pergi keluar dan aktif berjalan sambil bekerja dapat membantu Anda berhubungan dengan alam. Pada akhirnya, ide kreatif akan lebih banyak muncul dibandingkan jika hanya terpaku di dalam sebuah ruangan saja.

3. Jadikan taman sebagai tempat rekreasi keluarga
Perhatikan sekeliling lingkungan rumah Anda, apakah terdapat taman kota? Pertimbangkan untuk melakukan jalan-jalan rutin ke taman, misalnya saat akhir pekan. Pergilah ke taman bersama dengan pasangan dan anak Anda. Meskipun terlihat sederhana, namun cara ini dapat membantu meningkatkan frekuensi Anda dan keluarga untuk menghirup udara segar dari pepohonan.

Para peneliti menyimpulkan, dokter harus mulai meresepkan pasien ibu hamil untuk lebih banyak menghabiskan waktu di ruang hijau agar bayinya lebih sehat. http://health.detik.com/read/2013/06/04/093242/2263994/1299/studi-pepohonan-bisa-buat-ibu-hamil-lahirkan-bayi-lebih-cerdas?l992205755

Jumat, 17 Mei 2013

Kunjungan Ke Hutan Diklat Kadipaten Sawala

Hutan diklat adalah suatu areal hutan yangmerupakanprasarana untuk mendukung kegiatan pendidikan danpelatihan kehutanan serta sebagai laboratorium alam untuktempat praktek pengembangan ilmu pengetahuan danteknologi dari seluruh rangkaian kegiatan di bidangkehutanan. Hutan diklat merupakan salah satu komponenyang mutlak dan harus dimiliki oleh lembaga diklat kehutanankarena hutan diklat berfungsi sebagai prasarana pendukungdalam kegiatan diklat dan proses pengembangan sumber dayamanusia, serta sebagai alat sosialisasi pembangunan hutandan kehutanan

Rabu, 17 April 2013

Manisnya Lidah Buaya di Kota Batu



DALAM rangka pembinaan penyuluhan kehutanan tahun 2013 Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur melaksanakan pembinaan terhadap 76 Penyuluh Kehutanan dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur yang berlokasi di Hotel Kartika Wijaya Jln. Panglima sudirman Kota Batu selama 3 hari mulai hari Selasa tanggal 16 April s/d 18 April 2012. Dalam acara ini selaian pembekalan ruang juga dilaksanakan kunjungan lapang. Kunjungan lapang dilaksanakan di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Anggalesta yang ada di Kelurahan Ngagglik bermarkas di Jalan Suropati Gang Yoga.
Kalau selama ini, Kota Batu terkenal dengan minuman sari apel dan sari aneka buah lainnya. Gapoktan ini memilih untuk mengembangkan produk olahan lidah buaya yang selama ini masih jarang diproduksi di Kota Batu dan daerah lainnya. Meski terbilang baru, mereka berharap produk olahan lidah buaya bisa menjadi andalan Kota Batu, seperti sari apel yang sudah ada.

Lidah buaya, siapa yang tidak kenal jenis tanaman satu ini. Lendir atau getah yang dihasilkan dari daun lidah buaya umum digunakan sebagai penyubur rambut. Dalam dunia industri, lidah buaya banyak dimanfaatkan untuk kosmetik, farmasi, kimia, makanan dan minuman. Daging lidah buaya mengandung mineral, asam amino, serat, enzim-enzim, vitamin,serta berbagai zat bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan.

Untuk bisa mengolah lidah buaya, mereka harus mencari informasi lebih dulu melalui internet sekitar delapan bulan lalu. Informasi lain dari berbagai referensi pun dikumpulkan. Pengolahan produk itu mendapat bimbingan dari Gapokltan Anggalesta yang membudidayakan lidah buaya. Dari berbagai percobaan, akhirnya dapat menghasilkan minuman sari lidah buaya, bubuk instant lidah buaya dan permen lidah buaya.

Pengolahan lidah buaya itu sebelumnya terinspirasi dari testimoni Ketua Gapoktan Anggalesta, Drs. Muhammad A. Aji yang awalnya terkena penyakit gula. Setelah mengkonsumsi lidah buaya instant, ada perubahan pada kesehatannya yang menjadi lebih baik. Dari inspirasi itulah, akhirnya kelompok tani yang dipimpinnya memproduksi olahan lidah buaya. pemasarannya masih mengandalkan getuk tular dan pameran-pameran yang di gelar Pemkot Batu dan instansi lainnya. Kami juga bekerjasama dengan travel dan biro perjalanan,” terangnya.
Produksi olahan itu mampu memberikan penghasilan tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar Kelurahan Ngagglik. Setiap harinya, jumlah produksi minuman sari lidah buaya mencapai 25 dus cup kecil. Sehingga bisa memberikan kesejahteraan kepada keluarganya.
“Meski belum booming seperti sari apel, kami berharap sari lidah buaya juga bisa menjadi andalan Kota Batu dan menjadi ikon Kota Batu, selain apel. Karena sudah banyak yang merasakan khasiat dari lidah buaya,” terangnya.Untuk mewujudkan hal itu, kelompok tani itu akan membangun outlet dilokasi yang strategis agar lebih mudah dijangkau para wisatawan. Agar olahan lidah buaya dapat semakin dikenal masyarakat.




Rabu, 06 Maret 2013

JAMBORE NASIONAL PENYULUH KEHUTANAN TAHUN 2013


Dalam rangka meningkatkan peran dan kapasitas penyuluh kehutanan pada pembangunan kehutanan. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan akan menyelenggarakan Jambore Nasional Penyuluh Kehutanan yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 – 18 Mei 2013 bertempat di desa Hargo Binangun Kecamatan Pakem kabupaten sleman D.I Yogyakarta. Jambore nasional Penyuluh kehutanan direncanakan di ikuti oleh ± 1.250 orang dari seluruh indonesia yang terdiri dari
  1. Penyuluh Kehutanan PNS
  2. Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat
  3. Penyuluh Kehutanan Swasta
  4. Pengurus Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO)
  5. Pengurus Himpunan Pelestari Hutan Andalan (HPHA)
  6. Kelompok Tani Hutan
  7. Peneliti Kehutanan
  8. Widyaiswara (WI)

Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada acara jambore antara lain meliputi :
  1. Pembukaan Oleh Ketua Bakornasluh (Menko Perekonomian)
  2. Temu Wicara Dengan Ketua Bakornasluh Dan Menteri Kehutanan
  3. Membangun Motivasi
  4. Gelar Teknologi Hasil Litbang
  5. Pameran Dan Temu Karya
  6. Munas HPHA Dan IPKINDO
  7. Pertemuan Penyuluh UPT Lingkup Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan
  8. Pentas Seni
  9. Kunjungan Lapangan
Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Jambore Nasional Penyuluh Kehutanan beberapa dokumen telah disampaikan ke beberapa unit kerja/pejabat terkait antara lain :
  1. Surat Menteri Kehutanan S.109/Menhut-IX/2013 yang di tujukan kepada Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia selaku ketua Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan, yang berisi tentang permohonan kepada Menko Perekonomian untuk membuka acara Jambore Nasional serta temu wicara dengan Peserta jambore.
  2. Surat Kepala Badan P2SDMK no: S. 42/LUH-2/2013 yang ditunjukan kepada Bupati kabupaten sleman untuk mohon kesediaan bupati sleman hadir dalam Jambore.
  3. Surat Kepala Badan P2SDMK no: S. 23/IX-LUH/2013 yang ditujukan kepada Gubenur DIY untuk mohon kesediaan Gubenur DIY memberikan sambutan selamat datang dan temu wicara dengan peserta jambore
  4. Surat Kepala Badan P2SDMK no: S. 22/IX-LUH/2013 yang ditujukan kepada Bupati Sleman untuk mohon kesediaan Bupati Sleman menyambut kehadiran Menko Perekonomian, Menteri Kehutanan dan Gubenur Daerah Istimewa Yogyakarta.http://bp2sdmk.dephut.go.id/publikasi/80-terbaru/367-jambore-nasional-penyuluh-kehutanan-tahun-2013.html