Jakarta, Taman hijau yang penuh dengan pepohonan dapat
mengurangi detak jantung dan mengurangi stres. Tak hanya itu, studi
terbaru menemukan bahwa ibu hamil yang sering menghabiskan waktu dengan
berjalan-jalan di taman dan menghirup udara alami pepohonan dapat
meningkatkan kesehatan janinnya.
Menurut para peneliti dari
Spanyol, menghabiskan waktu di ruang hijau selama kehamilan dapat
membantu menghasilkan anak yang cerdas dan sehat, seperti dilansir Rodale, Selasa (4/6/2013).
Untuk
penelitian ini, para peneliti menganalisis kebiasaan sekitar 2.400
wanita hamil. Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor lain, ditemukan
bahwa ibu hamil yang menghabiskan waktu lebih banyak di daerah dengan
banyak tanaman hijau dan pepohonan nantinya akan melahirkan bayi dengan
berat lahir dan lingkar kepala yang lebih besar.
Temuan ini
penting karena ukuran kepala yang lebih besar berhubungan dengan otak
yang lebih besar dan nilai IQ pada tahun ke depannya. Mencegah bayi
lahir dengan berat badan lahir rendah juga akan mengurangi risiko
memiliki penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin
di kemudian hari.
Tidak hanya saat hamil, membiasakan anak untuk
menghabiskan lebih banyak waktu di ruang hijau dan dikelilingi
pepohonan, tanaman, dan bunga dapat membantu Anda dan anak lebih sehat,
serta menstabilkan suasana hati.
Berikut 3 cara untuk mendapatkan lebih banyak manfaat dari ruang hijau dalam kehidupan Anda:
1. Lebih sering jalan-jalan keluar rumah
Jika
biasanya Anda melakukan yoga di ruang tamu atau hanya makan di dapur,
maka gantilah lokasinya. Banyak hal yang Anda lakukan di dalam rumah,
namun sebenarnya bisa dilakukan di luar rumah.
Lakukan
peregangan di halaman, makan malam di teras atau beranda, sambil
merasakan udara luar dan menghirup udara dari pepohonan.
2. Sarankan pertemuan di luar
Jika
Anda merasa saat bekerja atau meeting terlalu sering di dalam ruangan,
cobalah meminta atasan untuk melakukan pertemuan di luar ruangan.
Pergi
keluar dan aktif berjalan sambil bekerja dapat membantu Anda
berhubungan dengan alam. Pada akhirnya, ide kreatif akan lebih banyak
muncul dibandingkan jika hanya terpaku di dalam sebuah ruangan saja.
3. Jadikan taman sebagai tempat rekreasi keluarga
Perhatikan
sekeliling lingkungan rumah Anda, apakah terdapat taman kota?
Pertimbangkan untuk melakukan jalan-jalan rutin ke taman, misalnya saat
akhir pekan. Pergilah ke taman bersama dengan pasangan dan anak Anda.
Meskipun terlihat sederhana, namun cara ini dapat membantu meningkatkan
frekuensi Anda dan keluarga untuk menghirup udara segar dari pepohonan.
Para
peneliti menyimpulkan, dokter harus mulai meresepkan pasien ibu hamil
untuk lebih banyak menghabiskan waktu di ruang hijau agar bayinya lebih
sehat. http://health.detik.com/read/2013/06/04/093242/2263994/1299/studi-pepohonan-bisa-buat-ibu-hamil-lahirkan-bayi-lebih-cerdas?l992205755
Saya bertugas mendampingi pengelolaan hutan berbasis masyarakat lestari dengan pola wanatani dan Perhutanan Sosial (PS) terintegrasi melalui Kelompok Tani Hutan (KTH) yang berada di dalam dan luar kawasan hutan yang responsif gender berhasil dalam kelola lembaga, kelola kawasan dan kelola usaha serta lestari secara ekonomi, sosial dan ekologi di Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dengan memenuhi standar sertifikasi hutan lestari.
Senin, 03 Juni 2013
Jumat, 17 Mei 2013
Kunjungan Ke Hutan Diklat Kadipaten Sawala
Hutan diklat adalah suatu areal hutan yangmerupakanprasarana untuk mendukung kegiatan pendidikan danpelatihan kehutanan
serta sebagai laboratorium alam untuktempat praktek pengembangan ilmu pengetahuan danteknologi dari seluruh rangkaian kegiatan di bidangkehutanan. Hutan diklat merupakan salah satu komponenyang mutlak dan harus dimiliki oleh lembaga diklat
kehutanankarena hutan diklat berfungsi sebagai prasarana pendukungdalam kegiatan
diklat dan proses pengembangan sumber dayamanusia, serta sebagai alat sosialisasi
pembangunan hutandan kehutanan
Rabu, 17 April 2013
Manisnya Lidah Buaya di Kota Batu
DALAM rangka pembinaan penyuluhan kehutanan tahun 2013
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur melaksanakan pembinaan terhadap 76 Penyuluh
Kehutanan dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur yang berlokasi di Hotel
Kartika Wijaya Jln. Panglima sudirman Kota Batu selama 3 hari mulai hari Selasa
tanggal 16 April s/d 18 April 2012. Dalam acara ini selaian pembekalan ruang
juga dilaksanakan kunjungan lapang. Kunjungan lapang dilaksanakan di Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan) Anggalesta yang ada di Kelurahan Ngagglik bermarkas di
Jalan Suropati Gang Yoga.
Kalau selama ini,
Kota Batu terkenal dengan minuman sari apel dan sari aneka buah lainnya. Gapoktan
ini memilih untuk mengembangkan produk olahan lidah buaya yang selama ini masih
jarang diproduksi di Kota Batu dan daerah lainnya. Meski terbilang baru, mereka
berharap produk olahan lidah buaya bisa menjadi andalan Kota Batu, seperti sari
apel yang sudah ada.Lidah buaya, siapa yang tidak kenal jenis tanaman satu ini. Lendir atau getah yang dihasilkan dari daun lidah buaya umum digunakan sebagai penyubur rambut. Dalam dunia industri, lidah buaya banyak dimanfaatkan untuk kosmetik, farmasi, kimia, makanan dan minuman. Daging lidah buaya mengandung mineral, asam amino, serat, enzim-enzim, vitamin,serta berbagai zat bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan.
Untuk bisa mengolah lidah buaya, mereka harus mencari informasi lebih dulu melalui internet sekitar delapan bulan lalu. Informasi lain dari berbagai referensi pun dikumpulkan. Pengolahan produk itu mendapat bimbingan dari Gapokltan Anggalesta yang membudidayakan lidah buaya. Dari berbagai percobaan, akhirnya dapat menghasilkan minuman sari lidah buaya, bubuk instant lidah buaya dan permen lidah buaya.
Pengolahan lidah buaya itu sebelumnya terinspirasi dari testimoni Ketua Gapoktan Anggalesta, Drs. Muhammad A. Aji yang awalnya terkena penyakit gula. Setelah mengkonsumsi lidah buaya instant, ada perubahan pada kesehatannya yang menjadi lebih baik. Dari inspirasi itulah, akhirnya kelompok tani yang dipimpinnya memproduksi olahan lidah buaya. pemasarannya masih mengandalkan getuk tular dan pameran-pameran yang di gelar Pemkot Batu dan instansi lainnya. Kami juga bekerjasama dengan travel dan biro perjalanan,” terangnya.
Produksi olahan itu mampu memberikan penghasilan tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar Kelurahan Ngagglik. Setiap harinya, jumlah produksi minuman sari lidah buaya mencapai 25 dus cup kecil. Sehingga bisa memberikan kesejahteraan kepada keluarganya.
“Meski belum booming seperti sari apel, kami berharap sari lidah buaya juga bisa menjadi andalan Kota Batu dan menjadi ikon Kota Batu, selain apel. Karena sudah banyak yang merasakan khasiat dari lidah buaya,” terangnya.Untuk mewujudkan hal itu, kelompok tani itu akan membangun outlet dilokasi yang strategis agar lebih mudah dijangkau para wisatawan. Agar olahan lidah buaya dapat semakin dikenal masyarakat.
Rabu, 06 Maret 2013
JAMBORE NASIONAL PENYULUH KEHUTANAN TAHUN 2013
Dalam rangka meningkatkan peran dan kapasitas penyuluh kehutanan pada pembangunan kehutanan. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan akan menyelenggarakan Jambore Nasional Penyuluh Kehutanan yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 – 18 Mei 2013 bertempat di desa Hargo Binangun Kecamatan Pakem kabupaten sleman D.I Yogyakarta. Jambore nasional Penyuluh kehutanan direncanakan di ikuti oleh ± 1.250 orang dari seluruh indonesia yang terdiri dari
- Penyuluh Kehutanan PNS
- Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat
- Penyuluh Kehutanan Swasta
- Pengurus Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO)
- Pengurus Himpunan Pelestari Hutan Andalan (HPHA)
- Kelompok Tani Hutan
- Peneliti Kehutanan
- Widyaiswara (WI)
Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada acara jambore antara lain meliputi :
- Pembukaan Oleh Ketua Bakornasluh (Menko Perekonomian)
- Temu Wicara Dengan Ketua Bakornasluh Dan Menteri Kehutanan
- Membangun Motivasi
- Gelar Teknologi Hasil Litbang
- Pameran Dan Temu Karya
- Munas HPHA Dan IPKINDO
- Pertemuan Penyuluh UPT Lingkup Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan
- Pentas Seni
- Kunjungan Lapangan
Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Jambore Nasional Penyuluh Kehutanan beberapa dokumen telah disampaikan ke beberapa unit kerja/pejabat terkait antara lain :
- Surat Menteri Kehutanan S.109/Menhut-IX/2013 yang di tujukan kepada Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia selaku ketua Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan, yang berisi tentang permohonan kepada Menko Perekonomian untuk membuka acara Jambore Nasional serta temu wicara dengan Peserta jambore.
- Surat Kepala Badan P2SDMK no: S. 42/LUH-2/2013 yang ditunjukan kepada Bupati kabupaten sleman untuk mohon kesediaan bupati sleman hadir dalam Jambore.
- Surat Kepala Badan P2SDMK no: S. 23/IX-LUH/2013 yang ditujukan kepada Gubenur DIY untuk mohon kesediaan Gubenur DIY memberikan sambutan selamat datang dan temu wicara dengan peserta jambore
- Surat Kepala Badan P2SDMK no: S. 22/IX-LUH/2013 yang ditujukan kepada Bupati Sleman untuk mohon kesediaan Bupati Sleman menyambut kehadiran Menko Perekonomian, Menteri Kehutanan dan Gubenur Daerah Istimewa Yogyakarta.http://bp2sdmk.dephut.go.id/publikasi/80-terbaru/367-jambore-nasional-penyuluh-kehutanan-tahun-2013.html
Langganan:
Postingan (Atom)