Kabut tebal
menyelimuti kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo di Kecamatan
Pacet, Kabupaten Mojokerto. Bekas hujan dan langit yang masih teduh mengiringi
langkah seribu rimbawan yang hadir di kawasan bumi perkemahan tersebut. Mereka
datang untuk satu momentum penting, Hari Bakti Rimbawan ke-36, pada hari selasa
tanggal 26 Maret 2019.
Dalam
peringatan hari rimbawan ini Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Pacitan wilayah
kerja Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo mengisi stand pameran di wakili
Forest Management Unit (FMU) Enggal Mulyo Desa Mrayan Kecamatan Ngrayun dengan
memamerkan keberhasilan penjualan kayu bersertifikat lestari skema Forest Stewardship Council (FSC) dan
Kelompok Tani Hutan (KTH) Enggal Mulyo Lestari Desa Mrayan Kecamatan Ngrayun dengan
memamerkan keberhasilan usaha sadap getah pinus rakyat dan Kelompok Tani Hutan
(KTH) Sumber Lestari Desa Sendang Kecamatan Ngrayun dengan memamerkan
keberhasilan usaha madu Lanceng (Trigona Sp)
Pameran merupakan media penyuluhan kehutanan yang digunakan
sebagai pelaksanaan dari metode penyuluhan kehutanan massal. Sifat
pengunjungnya heterogen, tidak terbatas hanya kepada petani, tetapi juga orang
yang bukan petani. Di dalam pameran akan dijumpai berbagai macam perlengkapan
visual (visual aid) yang digunakan secara tunggal atau kombinasi.
Tujuan dari pameran pembangunan hutan adalah :
- Memperlihatkan
fakta dengan dasar memberi informasi kepada pengunjung
- Memperlihatkan
suatu acara artinya mengajar bagaimana cara mengerjakannya
- Memajukan
suatu usaha
- Memperkenalkan
hasil-hasil usaha, memperlihatkan hasil yang dicapai, yang kuantitas dan
kualitasnya baik, dan lain-lain.
Manfaat dari penerapan metode pameran ini adalah karena pemeran
ini dapat diselenggarakan sebagai wujud pangharapan pemerintah terhadap karya
dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan nasional, sekaligus sebagai
sarana hiburan bagi warga masyarakat luas yang pada umumnya sangat langka atau
tidak terjangkau oleh masyarakat lapisan bawah sehingga penyelenggaraan pameran
itu sendiri dapat lebih mendorong seluruh warga masyarakat untuk terus
berpartisipasi dalam pembangunan kehutanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar