Dilansir dari Merdeka.com, Jamur tiram merupakan jamur yang tumbuh liar dan aman untuk dimakan. Jamur ini telah menjadi makanan sehari-hari yang cukup populer. Jamur ini pun bisa dibudidayakan untuk dijual maupun sebagai konsumsi sendiri.
Jamur tiram menyediakan serat makanan, beta-glukan, dan bahan-bahan lain yang dapat meningkatkan kesehatan. Mereka memiliki rasa yang lembut dan dapat digunakan untuk menambah rasa ke berbagai hidangan gurih. Jika Anda ingin mulai belajar budidaya jamur ini, mulai lakukan dan jangan takut gagal. Berikut cara budidaya jamur tiram untuk pemula:
1. Pilih Bibit yang Bagus
Cara budidaya jamur tiram yang pertama adalah memilih bibit yang
jamur yang bagus. Pemilihan bibit jamur sangat penting dalam percobaan Anda karena
itu juga akan menentukan kemudahan jamur tiram tumbuh.
Dilansir dari Liputan6.com, sebaiknya belilah bibit jamur tiram
dari petani jamur tiram yang sudah terbiasa membudidayakan jamur tiram sejak
lama.
2. Menyiapkan Kumbung
Kumbung atau rumah jamur merupakan tempat untuk merawat baglog dan
menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan atau ruangan yang
diisi dengan rak-rak untuk meletakkan baglog. Ruangan ini harus memiliki
kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban. Kumbung biasanya terbuat dari
bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari papan. Atapnya Anda bisa
menggunakan genteng. Dianjurkan untuk tidak menggunakan atap asbes atau seng,
karena akan mendatangkan panas.
Sedangkan pada bagian lantainya tetap menggunakan tanah, agar air
yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.
Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang
dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak
bisa dibuat dari bambu atau kayu. Posisi rak diletakkan berjajar dan antara rak
satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.
Ukuran kumbung yang dianjurkan sebaiknya tidak kurang dari 40 cm.
Rak bisa dibuat hanya 2 – 3 tingkat saja. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap
ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini mampu menyimpan 70 – 80 baglog.
Banyaknya rak sendiri disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Sebelum mamasukkan baglog ke dalam kumbung, ada beberapa hal yang
perlu kamu perhatikan:
1. Pertama, Anda perlu
membersihkan kumbung dan rak-rak dari kotoran.
2. Kedua, lakukan
pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Perlu
diamkan selama 2 hari sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
3. Terakhir, saat bau sudah
hilang Anda bisa masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Di mana
seluruh permukaannya sudah tertutupi dengan serabut putih.
3. Persiapan Baglog
Baglog adalah media tanam untuk meletakkan bibit jamur tiram.
Karena jamur tiram merupakan jamur kayu, sehingga bahan utama dari baglog
adalah bekatul, grajen (serbuk gergaji) dan kapur. Semua bahan ini harus
diaduk rata dan ditambahkan air sekitar 60% dari berat media tersebut.
Baglog dibungkus plastik berbentuk silender, yang dimana salah
satu ujungnya diberi lubang. Di lubang inilah jamur tiram akan tumbuh menyembul
keluar.
Pada budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya
membuat baglog sendiri. Namun bagi pemula, biasanya baglog dibeli dari pihak
lain. Sehingga petani bisa fokus hanya menjalankan usaha budidaya saja tanpa
harus membuat baglog sendiri.
4. Perawatan Baglog
Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yaitu dengan
diletakkan secara vertikal dan horizontal. Meletakkan secara vertikal dimana
lubang baglog menghadap ke atas sedangkan cara horizontal lubang baglog
menghadap ke samping.
Kedua cara budidaya jamur tiram ini memiliki kelebihannya
masing-masing. Kalau disusun secara horizontal menjadi lebih aman dari siraman
air. Karena jika penyiraman berlebih, air tidak akan masuk ke dalam baglog.
Selain itu, untuk melakukan panen lebih mudah. Hanya saja,
penyusunan dengan cara horizontal ini lebih banyak memakan ruang.
Berikut cara budidaya jamur tiram dan perawatannya:
1. Sebelum menyusun baglog,
buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang
lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah, lakukan penyiraman untuk menambah
kelembaban.
2. Setelah itu, potong
ujung baglog untuk memberikan ruang tumbuh lebih lebar. Biarkan selama 3 hari,
dan jangan didiram. Cukup siram pada bagian lantai saja.
3. Lakukan penyiraman
dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan
air. Semakin sempurna pengabutan, maka akan semakin baik. Kamu bisa menyiramnya
2
4. 3 kali sehari,
tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Kamu tetap perlu menjaga suhu pada
kisaran 16 – 24 derajat celsius.
5. Memanen Jamur Tiram
Kalau baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna
dengan miselium, biasanya dalam waktu 1 – 2 minggu sejak pembukaan tutup
baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5 –
8 kali, bila perawatannya baik.
Baglog dengan bobot sekitar 1 kilogram akan menghasilkan jamur
sebanyak 0,7 – 0,8 kilogram. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan
bahan kompos. Panen ini dilakukan pada jamur yang telah mekar dan membesar.
Tepatnya bila ujung-ujungnua telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum
pecah, warnanya masih putih bersih.
Bila masa panen lewat setengah hari saja, maka warna bisa menjadi
agak kuning kecoklatan dan tudungnya akan pecah. Kalau sudah seperti ini, jamur
akan cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya
berkisar 2 – 3 minggu lagi.
Demikian cara budidya jamur tiram yang bisa Anda praktikkan
sendiri di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar