Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) bersama
dengan PERSEPSI melalui dukungan dari Ford Foundation, melaksanakan
pelatihan pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu, terutama yang berasal dari
areal hutan rakyat yang telah mendapatkan sertifikat ekolabel. Kegiatan
ini dilaksanakan pada tanggal 27-29 Maret 2012 di Desa Sumberejo,
Wonogiri, yang diikuti oleh 15 peserta dengan distribusi peserta
sebanyak 2 orang dari Desa Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, masing-masing 3
orang dari Desa Selopuro, Sumberejo dan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, 2
orang dari Desa Jatingarang, Kabupaten Sukoharjo, dan 2 orang perwakilan
dari Kabupaten Pacitan.
Pelaksanaan pelatihan di desain mulai
dari penanaman hingga pengolahan paska panen dari komoditas HHBK. Dalam
hal ini, produk dominan di Wonogiri adalah empon-empon yang banyak
dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional dan kosmetik.
Pelatihan diadakan di Balai Desa
Sumberejo, dengan narasumber/trainers : Ibu Nuning Barwa (Direktur CSR
PT. Martina Berto), Bapak Heru Wardhana (Community Development Manager
PT. Martina Berto), Bapak Dedi Sopiandi (Manager Kampoeng Djamoe Organik
PT. Martina Berto), difasilitasi oleh Bapak Wisnu Caroko (Setara/NTFP
Ind). Pelatihan terdiri dari teori pengenalan HHBK, tanaman obat dan
kosmetik, juga belajar dari pengalaman para petani sampai sejauh mana
mengenal atau mengolah HHBK. Praktek lapangan terdiri dari penanaman,
pemanenan hingga pengolahan pasca panen, maupun bagaimana membuat
business plan.
Ibu Yuli, salah satu perwakilan dari
GOPHR Weru mengatakan “Pelatihan ini saya mendapatkan ilmu bagaimana
menanam empon-empon yang baik dan bagaimana pengelolaannya sesuai
standard perusahaan jamu nasional. Hal ini akan memperluas peluang bagi
saya untuk memasarkan empon-empon ke perusahaan jamu”.
Selain itu, pelatihan yang dilaksanakan menghasilkan beberapa capaian sebagai berikut:
- Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petani di sekitar hutan yang telah disertifikasi dengan skema LEI (petani dari Ponorogo: Desa Ngrayun – Ponorogo, petani dari Wonogiri: Desa Selopuro, Desa Semawur, Desa Giriwoyo dan Desa Weru, petani dari Kab. Pacitan: Karanganyar) dalam hal budi daya dan pengolahan pasca panen serta pengemasannya.
- Terbukanya peluang kerjasama pemasaran untuk produk Empon-empon (Kunyit, Jahe, dll) ke PT. Martina Berto Tbk.
- Meningkatnya kualitas produk yang dihasilkan petani sehingga diharapkan bisa diterima di perusahaan-perusahaan jamu berskala nasional/internasional.
- Rencana ke depan disepakati pembagian peran masing-masing institusi dimana LEI akan mengupayakan bantuan alat dan sertifikasi HHBK, PERSEPSI akan terus melakukan pendampingan, PT. Martina Berto sebagai konsultan dan bersedia menerima produk bila sudah memenuhi kriteria, dan Setara/NTFP akan membantu di bidang pemasaran.http://www.lei.or.id/id/news/932/pelatihan-pengelolaan-hhbk-dari-hutan-rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar