Menurut Standar
Nasional Indonesia (SNI), ada beberapa persyaratan umum dalam membangun atau
membuat sumur resapan. Mari kita perhatikan satu persatu.
Tata Cara Perencanaan
Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan:
- Sumur
resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng,
curam atau labil.
- Sumur
resapan berjarak minimal 5 meter dari tempat
penimbunan sampah dan septic tank dan berjarak
minimal 1 meter dari fondasi bangunan.
- Kedalaman
sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal 2 meter di bawah
permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah
minimum 1,50 meter pada musim hujan.
- Struktur
tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air)
minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap genangan
air setinggi 2 cm.
Bentuk sumur resapan dapat berupa segi empat atau silinder
dengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di atas ketinggian muka air
tanah.
Cara Membuat Sumur
Resapan:
- Buat
lubang sumur dengan diameter 80 - 100 cm sedalam 1,5 m. Perlu diperhatikan
supaya kedalaman ini tidak mencapai atau melebihi muka air tanah.
- Perkuat
dinding sumur, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran)
atau pasangan batu kosong. Hal ini supaya menjaga agar dinding sumur tidak
gugur dan longsor.
- Buatlah
saluran water inlet yang mengalirkan air hujan dari
talang air ke dalam sumur resapan dengan menggunakan pipa paralon.
- Buatlah
saluran pembuangan water outlet dari sumur resapan menuju
selokan. Saluran ini berfungsi mengeluarkan limpahan air saat sumur
resapan kelebihan air. Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari
ketinggian permukaan air pada selokan. Hal ini supaya saat hujan deras,
air selokan tidak mengalir masuk sumur resapan.
- Isilah
bagian bawah sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.
- Tutup
bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat
diurug dengan tanah.
Spesifikasi Sumur Resapan:
1. Penutup Sumur
a. Pelat beton
bertulang setebal 10 cm, yang merupakan campuran satu bagian semen, dua bagian
pasir, dan tiga bagian kerikil.
b. Pelat beton tidak
bertulang setebal 10 cm, yang merupakan campuran dengan perbandingan yang sama,
berbentuk cubung dan tidak diberi beban di atasnya atau Ferocement (setebal 10
cm).
2. Dinding sumur
bagian atas dan bawah
Untuk dinding sumur
dapat digunakan buis beton. Dinding sumur bagian atas bisa menggunakan batu
bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir, diplester
dan diaci semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi sumur dapat
berupa batu pecah ukuran 10 - 20 cm, pecahan bata merah ukuran 5 - 10 cm, ijuk,
serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.
4. Saluran air hujan
Anda dapat
menggunakkan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm, dan
pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
Mari kita
bersama-sama mengatasi banjir di area rumah kita sambil mempersiapkan cadangan
air tanah menghadapi kemarau!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar