Budidaya
porang atau biasa di sebut dengan (amorphophallus mulleri) dalam bahasa
ilmiahnnya sekarang menjadi trand budidaya dalam sektor Wanatani (agroforestry) khususnnya di
Desa Binade kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo, karena dengan melihat kondisi
dan struktur tanah, suhu yang memadai untuk penanaman tumbuhan ini.
Porang (Amorphophallus Moulleri) adalah umbi-umbian yang menyebar ke arah timur melalui Kepulauan Andaman India, Myanmar, Thailand, Cina, Jepang danIndonesia (Sumatera, Jawa, Madura, Bali dan NTB). Porang mempunyai nama daerah yang berbeda-beda seperti ponang (Jawa), Kruwu, Lorkong, Labing, Subeg Leres, Subeg Bali (Madura), Acung, Cocoan Oray (Sunda), Badur (Nusa Tenggara Barat) (Dwiyono, 2009).
Tanaman porang merupakan tanamanyang hidup di hutan tropis. Tanaman yang bisa juga ditanam di dataran rendah tersebut mudah hidup diantara tegakan pohon hutan seperti misalnya : Jati, pinus dan Pohon Sono.Tanaman tersebut kini mempunyai prospek yang menjanjikan karena memiliki nilai ekonomi yang bisa dibudidayakan. Selain itu, porang banyak sekali terutama untuk industri dan kesehatan, hal ini terutama karena kandungan zat Glukomanan yang ada didalamnya (Lase, 2007).
Keunggulan porang adalah untuk industri antara lain untuk mengkilapkan kain, perekat kertas, cat kain katun, woll dan bahan imitasi yang memiliki sifat lebih baik dari amilum dengan harga lebih murah, tepungnya dapat dipergunakan sebagai penganti agar-agar,sebagai bahan pembuat negative flem,isolator dan seluloid karena yang sifatnya yang mirip selulosa. Sedangkan larutanny apabila dicampur dengan gliserin atau natriumhidroksida bisa dibuat bahan kedap air, juga dapat dipergunakan untuk menjernihkan air dan memurnikan bagian–bagian keloid yang terapung dalam industri bir, gula, minyak dan serat. Bahan makanan dari porang banyak disukai oleh masyarakat Jepang untuk makanan khas Jepang berupa mie shirataki atau tahu konyaku (Vuksan, Sievenpiper,Owen, Swilley, Spadafora, Jenkins, Vidgen, Brighenti, Josse, Leiter, Xu dan Novokmet,2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar