Mrayan Trigona Park, sarana edukasi dan wisata ilmiah budidaya lebah madu tanpa sengat (stingless bee) di koperasi Kelompok Tani Hutan (KTH) Enggal Mulyo Lestari Desa Mrayan Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Mrayan Trigona Park ini merupakan wujud konsep terintegrasi pembudidayaan lebah trigona berbasis alam yang menggabungkan aspek estetika dan edukasi.
Pembangunan Mrayan Trigona Park ini merupakan langkah awal program divisi budidaya lebah di koperasi Kelompok Tani Hutan (KTH) Enggal Mulyo Lestari Desa Mrayan Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo ditujukan untuk memberikan gambaran teknis budidaya lebah tanpa sengat.
Dengan tag line “Eco Edu Bee Farm”, Mrayan Trigona Park merealisasikan teknis budidaya lebah yang ramah lingkungan. Di Mrayan Trigona Park, penggunaan pupuk kimia sangat minimal, serta dilakukan penanaman tanaman hias yang mudah ditemui dan diperbanyak. Dengan konsep ini diharapkan usaha budidaya lebah madu dapat dimulai dari rumah tangga sebagai mata pencarian tambahan, namun tetap menghasilkan madu berkualitas menuju madu organik.
Mrayan Trigona Park terletak di blog Punjung seluas 1 hektar yang menjadi kawasan terintegrasi Wanawiyata Widyakarya yang dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Enggal Mulyo Lestari yang menjalankan pengelolaan hutan rakyat secara lestari skema Forest Stewarship Council (FSC) dan Sistem Verifikasi Legalitas KAyu (SVLK) dengan produk unggulan getah pinus hutan rakyat.
Saat ini taman telah terisi oleh beberapa jenis bunga dan perdu penghasil nektar dan pollen. Secara perinci taman ini telah dihuni oleh xanthos berbunga kuning (Xanthostemon chrysanthus), xanthos berbunga merah (Xhantostemon youngii), bunga melati (Jasminum rex), bunga air mata pengantin (Antigonon leptopus), beberapa jenis bunga krokot (Portulaca sp), bunga matahari (Helianthus annuus), bunga kaliandara lusiana, bunga kaliandara merah, bunga kaliandara pagoda, bunga zilvia, bunga porana vulbis, bunga sikat botol, bunga dombea, pohon jambu delly, pohon belimbing, pohon durian, pohon kopi, pohon mangga, pohon pinus, pohon akasia.
Sampai dengan saat ini, pembangunan Mrayan Trigona Park masih memasuki fase pertama, yaitu penanaman dan pengayaan jenis tanaman untuk pakan lebah trigona serta penataan kawasan taman.
Di Mrayan Trigona Park ini, ada beberapa koleksi species trigona antara lain Trigona itama, T.biroi sarawakensis dan T.laeviceps. Koleksi beberapa jenis trigona ini selain untuk edukasi, wisata ilmiah dan pelatihan juga diharapkan sebagai tempat konservasi species trigona yang ada di Jawa.
Mrayan Trigona Park juga akan membangun area dengan peruntukan lebah bersengat dari jenis apis cerana dan apis melifera sehingga selain menambah estetika, adanya taman-taman tersebut menjadi sarana edukasi budidaya lebah penghasil madu dan wisata ilmiah untuk siswa sekolah, penyuluh kehutanan, masyarakat maupun Kelompok Tani Hutan (KTH).
Masih terus dilakukan peningkatan komposisi jenis tanaman pengisi yang akan menjadi sumber nektar dan polen agar lebah bersiklus normal dan berproduksi. Selain itu juga akan dibuat sebagai spot yang instagramable melalui penambahan ornament taman untuk spot poto selfie.
Keberadaan Mrayan Trigona Park ini menjadikannya sebuah konsep terintegrasi dari pembudidayaan lebah trigona yang berbasis hutan rakyat dan sekaligus berperan sebagai show window bagi Koperasi Kelompok Tani Hutan (KTH) Enggal Mulyo Lestari melalui badan usaha koperasi yang didirikan yang menggabungkan konsep estetika dengan edukasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar