Kamis, 28 Maret 2019

PAMERAN SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN KEHUTANAN



Kabut tebal menyelimuti kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Bekas hujan dan langit yang masih teduh mengiringi langkah seribu rimbawan yang hadir di kawasan bumi perkemahan tersebut. Mereka datang untuk satu momentum penting, Hari Bakti Rimbawan ke-36, pada hari selasa tanggal 26 Maret 2019.

Dalam peringatan hari rimbawan ini Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Pacitan wilayah kerja Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo mengisi stand pameran di wakili Forest Management Unit (FMU) Enggal Mulyo Desa Mrayan Kecamatan Ngrayun dengan memamerkan keberhasilan penjualan kayu bersertifikat lestari skema Forest Stewardship Council (FSC) dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Enggal Mulyo Lestari Desa Mrayan Kecamatan Ngrayun dengan memamerkan keberhasilan usaha sadap getah pinus rakyat dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sumber Lestari Desa Sendang Kecamatan Ngrayun dengan memamerkan keberhasilan usaha madu Lanceng (Trigona Sp)


Pameran merupakan media penyuluhan kehutanan yang digunakan sebagai pelaksanaan dari metode penyuluhan kehutanan massal. Sifat pengunjungnya heterogen, tidak terbatas hanya kepada petani, tetapi juga orang yang bukan petani. Di dalam pameran akan dijumpai berbagai macam perlengkapan visual (visual aid) yang digunakan secara tunggal atau kombinasi. 

Tujuan dari pameran pembangunan hutan adalah : 
  • Memperlihatkan fakta dengan dasar memberi informasi kepada pengunjung 
  • Memperlihatkan suatu acara artinya mengajar bagaimana cara mengerjakannya 
  • Memajukan suatu usaha 
  • Memperkenalkan hasil-hasil usaha, memperlihatkan hasil yang dicapai, yang kuantitas dan kualitasnya baik, dan lain-lain. 
Manfaat dari penerapan metode pameran ini adalah karena pemeran ini dapat diselenggarakan sebagai wujud pangharapan pemerintah terhadap karya dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan nasional, sekaligus sebagai sarana hiburan bagi warga masyarakat luas yang pada umumnya sangat langka atau tidak terjangkau oleh masyarakat lapisan bawah sehingga penyelenggaraan pameran itu sendiri dapat lebih mendorong seluruh warga masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam pembangunan kehutanan.

Tidak ada komentar: