Senin, 30 Maret 2020

MENGULAS TANAMAN VETIVER DAN MANFAATNYA

Vetiver (Chrysopogon zizanioides) dikenal sebagai tanaman yang dapat menyerap racun. Dengan mengeluarkan resin dan minyak itulah, akar vetiver menghasilkan molum yang bisa menawarkan segala macam racun. Ia juga bisa tumbuh di tanah yang kaya atau miskin hara. Meskipun demikian, tanaman ini tidak hanya berfungsi untuk menyerap racun, tetapi dapat disebut juga sebagai TANAMAN KONSERVASI. Dengan kekuatan akarnya yang seperenam kekuatan baja, ia bisa menguatkan tanah yang rawan longsor. Di Australia, vetiver juga ampuh menahan api. Ketika sekelilingnya hangus, vetiver tanaman yang kuat dan segera tumbuh begitu api padam.
Kekuatan vetiver ada pada akar. Ia bisa menancap pada tanah sedalam tiga meter. Sementara daunnya yang tipis dan berjela-jela bisa naik hingga 1,5 meter. Maka dengan tumbuh bisa mencapai 4,5 meter, vetiver dipakai masyarakat Asia sebagai tanaman pagar. Tak hanya menyerap racun, mencegah erosi, atau dimanfaatkan untuk pengobatan, vetiver secara alamiah juga menjadi tanaman pelindung. Ular, nyamuk, dan binatang melata lain malas berhubungan dengan vetiver karena bau minyak akarnya.
Di Indonesia, tanaman vetiver dikenal masyarakat dengan sebutan sehari-hari "akar wangi".Sebutan ini bukan tanpa dasar. Vetiver dapat tumbuh sepanjang tahun, dan dikenal banyak orang sejak lama sebagai sumber wangi-wangian. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Poaceae, dan masih sekeluarga dengan serai atau padi.
Asal vetiver atau akar wangi adalah dari negara India, namun tumbuhan ini juga banyak dibudidayakan di negara tropis termasuk Indonesia. Tanaman rerumputan ini bisa tumbuh subur di iklim panas, mencapai tinggi 4,5 meter. Karakteristik fisiknya sering ditandai dengan bentuk batang yang panjang dan daun tipis panjang yang kaku dan keras. Akar wangi juga bisa berbunga coklat keunguan dengan akar yang kokoh.
Vetiver atau akar wangi dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian sekitar 300 - 2.000 meter diatas permukaan laut dan akan berproduksi dengan baik pada ketinggian 600 - 1.500 meter diatas permukaan laut. Tanaman akar wangi memerlukan curah hujan yang cukup yaitu sekitar 140 hari per tahun, sedang suhu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman sekitar 17-27 derajat Celcius. Akar wangi menyukai sinar matahari langsung, bila ditanam ditempat yang teduh akan berpengaruh terhadap sistem pertumbuhan akar dan mutu minyaknya.
Di negara asalnya India, akar wangi sering dijadikan obat favorit untuk mengatasi pertumbuhan bakteri akibat suhu panas. Masalah luka dan resiko sepsis bisa ditangani dengan menggunakan minyak akar wangi untuk mencegah berkembang biaknya bakteri Staphylococcus aereus.
Kandungan tonic nervine pada minyak akar wangi mampu memelihara kesehatan syaraf, sekaligus menyembuhkan keluhan syaraf akibat shock, depresi atau stress. Ini artinya, minyak akar wangi punya khasiat untuk menyembuhkan trauma psikologis seperti kecemasan, epilepsi, histeria dan juga masalah syaraf seperti Parkinson atau tremor.
Sekecil apapun langkah yang kita lakukan untuk menanam atau membudidayakan tanaman vetiver, berarti ikut menjaga alam sekaligus mendayagunakannya secara berkelanjutan karena manfaatnya yang begitu banyak bagi manusia. Mari menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.
"...When we heal the earth, we heal ourselves..."
Indonesia, 26 Maret 2020

Tidak ada komentar: